Apa yang anda Cari? Coba ketikkan di Sini:

Rabu, 13 Juli 2011

Cerita Hidup Ane

Saya Karto Diansyah, dan di panggil Karto ( かると).
Di Sini Saya Ingin Menulis Tentang Perjalanan Hidup Saya dari Kecil Sampai SMA.
Hari ini saya mendapat motivasi untuk menulis, karena tadi siang ane mengikuti seminar tentang kepenulisan. Hari ini adalah hari sabtu tanggal 25 juni 2011.

MENCARI PERSAHABATAN YANG SESUNGGUHNYA.
Orang tua saya menikah selama 4 tahun baru mendapat seorang anak yaitu saya, dan sudah puas berobat kemana-mana. Mungkin karena Allah SWT masih belum ingin memberi rezeki dan setelah 4 tahun baru lahir seorang anak laki-laki, tepatnya hari senin 3 Februari 1992, yang bermula dari jam 02:30-06:00 sakitnya, sampai-sampai ingin di bawa ke puskesmas sekura menggunakan sampan dan bapak saya yang mendayungnya, akhirnya sebelum sampai ke puskesmas ibu sudah melahirkan di dalam sampan yang di sekitarnya adalah sungai yang sangat luas dan dalam, ketika itu masih dalam perjalanan menuju puskesmas sekura. Dan ketika saya berumuran 2 tahun sering sakit dan hampir setiap bulan atau tahunnya saya berobat.
Dahulu semenjak saya masih kecil, sering di nakali teman-teman saya, dan di bohongi. Dan ketika itu, saya mempunyai sepeda ban tiga, dan ketika itu saya di bujuk teman-teman saya untuk membawa sepeda saya itu ke jembatan besar. Dan pada waktu itu saya di asuh oleh alm nenek saya.....
Ketika saya masih kecil, saya sangat disayangi oleh ke dua orang tua saya, terutama ayah saya. Kemana pun ia pergi pasti membawa saya bersamanya, pada waktu itu saya memiliki mainan yang lengkap, ada pesawat jet, monyet bermain dram, pinguin loncat, dan lain-lain. Sayangnya saya orangnya tidak begitu hemat, habis semua mainan saya rusakkan. Saya mempunyai adik perempuan, namanya ita ( Elita ). Sewaktu kecil dia sering saya nakali, saya tangisi, saya jahili, dan lain-lain. Semenjak saya kelas 4 SD saya memiliki teman akrab, namanya erpandes. Tapi, sayangnya sewaktu kenaikkan kelas, dia tidak naik. Jadi kami berpisah, dan pada kelas 5 SD saya duduk dengan rombongan suharmini ( minik ), siska ( ika ), dan netik. Dan gara-gara saya duduk dengan para cewe saya dikatakan banci. Pada waktu saya kelas 5 SD, kami kena jemur oleh bapak Nawi, beliau guru matematika kami pada waktu itu. Kami yang berjemur kalau tidak salah, saya sendiri, indra, pian, bujang dare, siddik. Untungnya pada waktu itu ujan panas, jadi kami berteduh. Penyebab kami kena jemur adalah karena kami tidak hafal perkalian. Lupa, pada waktu kelas lima kami sekolah sore, sebab kurangnya ruang kelas di SD kami.
Ketika ingin pergi sekolah saya memakai sepeda biru, dan berangkatnya jam 11:50 atau 12:05, ketika saya ingin pergi bersama-sama dengan teman-teman saya, mereka selalu ingin pergi jam 13:00. Jadi, saya setiap harinya berangkat sendirian dan menyendiri.
Saya semenjak SD sudah di didik ortu saya supaya tidak terlalu bergantung pada uang jajan. Setiap harinya saya di beri uang jajan sebesar 500 rupiah,tapi kadang-kadang tidak saya belikan. Dan saya sisihkan untuk menabung.
Dan sewaktu kelas 6 SD, saya masih tidak mempunyai teman akrab mau pun musuh. Sebab, mungkin gara-gara bapak saya mengajar di sana, jadi mereka tidak berani usil atau mengganggu saya. Bapak saya menjadi guru matematika di SD kami, dan beliau salah satu guru yang di segani dan di hormati. Pada waktu itu saya duduk dengan, sidik, pian, bujang dare, dan indra.
Pada waktu saya kelas 6 SD , sering terjadi banjir di sekolah kami, orang pergi kesawah menggunakan sampan di halaman sekolah kami, dan proses belajar kami pun terganggu, lalu kami pun pulang awal, dan tidak lupa sewaktu pulang sekolah, kami sengaja nyebur ke dalam parit. Sebab mana jalan mana parit pun tidak tampak lagi, gara-gara air tingginya sampai ke paha kami.
Ada juga kejadian sewaktu saya kelas 6 SD, ketika pulang dari sekolah sepeda saya rusak. Ban depannya lepas. Tetapi syukur alhamdulillah, pada waktu itu ada sri dan tumini yang menolong dan membantu saya membawakan ban sepeda saya. Setiba di rumah ibu saya sangat berterimakasih kepada mereka, dan memberi mereka es lilin. O iya, saya hampir lupa. Kami ada jual es lilin, semenjak saya kelas 4 SD, dan setiap tengah hari saya selalu menjajakan atau menjual es lilin itu. Kadang-kadang saya bersama-sama dengan amman ( teman saya di samping rumah) berjualan es lilin sampai ke senangi ( salah satu dusun di desa kami ). Ketika pagi nya, pada jam 05:00 saya berjualan pisang goreng. Bersama adik saya ita, pada waktu itu satu biji harganya 500 rupiah.
Dan ketika ujian akhir sekolah, kami berujian di SD sekura. Dan pada waktu perpisahan di SD, saya tidak ikut. Sebab, saya mengalami sakit bengkak, yang mana leher saya mengembang. Dan waktu itu saya kecewa sekali, saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Waktu pendaftaran di SMP pun di mulai, kami di beri syarat pendaftaran dengan menggunakan foto. Anehnya ketika saya ingin mengambil foto saya di toko cuci foto, saya tidak ada melihat foto saya dan saya kembali lagi ke sekolahan tempat pendaftaran dan bertanya ke teman-teman saya, lalu salah satu dari mereka ada melihat foto saya, lalu saya ajak ke tempat cuci foto untuk menunjukkan yang mana foto saya. Setiba di tempat cuci foto saya terkejut, sebab ada satu foto yang mirip dengan saya. Dan saya sangat yakin itu bukan foto saya. Tapi kata teman-teman saya itu adalah foto saya.
Dan ketika sudah masuk SMP, saya sekolah di SMP N2 Teluk Keramat. Saya masuk kelas VII C, dan ketika waktu itu saya menjumpai salah seorang teman, namanya hendra, orang belawan daerah sadayan. Dan dia sering di berigelar orang belanda, sebab kulitnya yang putih, rambutnya sedikit pirang. Ketika kelas VII kami memiliki musuh yang suka iseng, namanya misno, orangnya super gemuk, suka bercanda yang keterlaluan dan berkelakuan masih kekanak-kanakan. Dan ada juga kejadian sewaktu saya kelas VII, saya berkelahi dengan salah seorang teman sekelas, namanya rendy, orangnya kecil, dan garang-garang kera. Si rendy sering bergabung dengan preman-preman sekolah, mereka suka menalak anak-anak yang bawa uang jajan. Untungnya saya tidak pernah bawa uang jajan, kadang-kadang saya membawa uang jajan seminggu sekali, itu pun karena pelajaran olahraga. Suatu hari ketika kami diberi tugas oleh guru untuk mencatat, si rendy mulai usil, lalu di percikkannya air ke buku saya, dan akhirnya buku saya basah. Lalu saya marah, malah saya di ejeknya. Dan akhirnya kami pun berkelahi dan di tinjunya kepala saya, lalu saya balas saya tinju gusinya, dan akhirnya sampai berdarah. Setelah itu kami di panggil ke ruang guru untuk berdamai dan nama kami masuk ke dalam buku kasus, itu adalah peristiwa pertama kali saya berkelahi dengan orang, dan saya setelah itu merenung dan merasa bersalah kepadanya, sebab sampai berdarah ( pecah ) gusinya, tak lama kemudian tak tahu kenapa air mata saya keluar. Dan cepat-cepat saya hapus karena malu.
Ketika saya kelas VII saya berangkat menggunakan sepeda, adapun teman-teman saya waktu itu, pandi, sabrina, siska, ayu, dll. Tapi yang pastinya saya sering berangkat sendirian. Intah tak tau kenapa saya lebih suka sendirian dari pada berteman. Ketika di kelas pun saya lebih banyak menyendiri dari pada bergaul dengan teman-teman yang lain. Tapi sewaktu itu lah saya pertama kali mempunyai sahabat, namanya hendra. Kami sering berdua, ke perpustakaan, duduk sebangku, dan sering bercerita bersama. Suatu hari, ketika kami bercanda-canda dengan hendra, datang si misno yang suka usil, di angkatnya kaki hendra, sampai kena paku, dan lututnya terluka. Kami sering berencana untuk mengerjakan misno, tapi selalu gagal. Hendra orangnya suka terlambat, itu pun gara-gara rumahnya sangatlah jauh, dia berangkat dari rumahnya jam 05:00 dan setiba di sekolah jam 07:15, dan paling saya ingat, ketika bapak supardi yakkub ( guru bahasa inggris di SMP ) menyuruh hendra untuk maju dan mengisi soal di papan tulis, dia pasti menjawab YES atau No, hehe....
Ketika mulai kenaikan kelas, kami sudah maksimal belajar. Tetapi si hendra mengalami masalah dengan mata pelajarannya, dan untungnya pada waktu itu kami mempunyai wali kelas yang sangat baik, dia bela-belaan mempertahankan hendra supaya naik kelas, sampai-sampai merah mata ibu mempertahankannya. Nama guru tersebut adalah bu rasdiana, orang sekura. Tetapi sayangnya hendra malah berhenti bersekolah. Karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan sekolahnya.
Pada waktu itu saya sangat sedih, karena saya tidak memiliki sahabat lagi, dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, saya menemukan teman akrab lagi, namanya ikhsan ridwan akbar, orangnya lucu, super PD, optimis, dan pantang menyerah. Dan ketika saya kelas VIII saya memiliki penyakit, yaitu kena rengas, gejalanya tangan saya gatal semua, tetapi yang kena hanya tangan sebelah kiri saya, yang sampai sekarang mansih ada bekasnya, dan pada waktu itu tangan saya menggelembung dan mengeluarkan cairan ( air parau ), dan sangat gatal. Dan ikhsan lah yang pertamakali dan terakhir kali yang tau soal itu, sebab ketika saya mengalami penyakit tersebut, saya tetap terus bersekolah, dan ketika ingin pergi kekelas saya lewat belakang, dan ketika ada orang, tangan saya selalu saya sembunyikan di belakang saya, dan saya minta kepada ikhsan ( babang ) untuk berjanji supaya tidak memberitahukan kepada sesiapapun tentang itu. Dan pada kelas VIII saya jarang sekali jajan atau kekantin. Untungnya saya orangnya pendiam, karena itu lah sifat saya dari SD yang melekat di diri saya.
Ketika kelas VIII saya menaksir seorang wanita yang manis, cantik, anggun, dan lemah lembut. Tetapi sebelum itu ketika saya kelas VII saya sudah ada menaksir seorang wanita, tetapi tidak sama rasanya dengan ketika kelas VIII, nama gadis yang saya taksir waktu itu adalah anis, orang kelumpang. Bukan saya seorang yang suka dengan anis, ternyata ikhsan sahabat saya juga suka dengan dia. Suatu hari ketika ikhsan tidak masuk sekolah karena sakit, saya memberanikan diri untuk nembak anis, dan pada waktu itu memang ada kesempatan saya untuk mengungkapkan isi hati saya kepadanya. Ketika istirahat, semua teman sekelas pada ke kantin, dan yang ada di kelas cuman ada dia dan saya, lalu saya dekati dia, dan duduk di sampingnya. Ketika mau berbicara saya sangat nerves, lalu saya tembak dia, ketika menembaknya saya sangat lah lega, karena beban di hati sudah terkeluarkan, tetapi sayang sangat di sayangkan, saya kena tolak. Alasanya karena dia tidak ingin berpacaran, dan ingin menyelesaikan sekolah. Tetapi anehnya saya tidak begitu kecewa, malah menerima penolakkannya, setidaknya adalah sedikit kekecewaan di hati. Sebab, itu adalah ucapan pertama saya kepada seorang gadis, dan pertama kali kena tolak. Dari kejadian tersebut saya mulai percaya diri, dan tidak takut lagi nembak gadis, dan menjadi PD ( percaya diri ) dia lah pembangkit semangat yang pertama kali bagi saya. maklumlah masa-masa cimon.
Selanjutnya ketika kenaikkan kelas, saya memiliki sahabat lagi, namanya urai mayudi dan kevin jalu. Pada kelas IX sangat banyak kejadian di hidup saya, dan ketika itu saya menaksir seorang gadis lagi, dia putri salah seorang guru kami, namanya nur elita, dia cantik, manis, tinggi, anggun, dan lemah lembut. Setiap hari dia main kekelas kami, denga temannya juwita ( orang pedada ), maklumlah saya jarang hampir tidak pernah keluar jalan-jalan kekelas lain. Dan setiap dia kekelas kami, dia pasti memberi saya permen kiss yang di belakangnya ada ungkapan-ungkapan, dia jarang berbicara, mungkin karena dia malu.
Dan ketika kelas IX juga saya kehilangan sepeda, padahal sepeda itu baru satu bulan bapak saya belikan, saya pada waktu itu sangat sedih dan takut. Lalu saya tunggu sepeda saya, siapa tau mungkin ada orang yang meminjamnya, pas pada waktu itu adalah hari jumat di mana orang semua bersiap-siap untuk melaksanakan sholat jumat. Dari menit ke menit, dari jam ke jam saya tunggu, sehingga orang sholat jumat pun selesai, dan saya lihat sepeda saya belum ada. Saya pun kebingungan, untuk pulang. Sampai jam 14:00 saya menunggu, dan akhirnya ada salah seorang guru SD kami, yang lewat ingin pergi mengajar, dan saya lambai dan saya berhentikan sepeda motornya. Lalu saya minta tolong untuk menumpang sampai kerumah saya. Setiba di rumah, saya lansung menceritakan peristiwa tersebut kepada ibu saya, dan sorenya kami lihat kembali sepeda saya bersama bapak saya. Tetapi masih seperti sebelumnya, tidak ada di tempat sepedanya.
Dari peristiwa tersebut saya sering mengurung diri di kamar, dan ibu saya pun khawatir dengan keadaan saya, lalu di pesankannya kepada adik saya supaya jangan terlalu dipikirkan nanti bisa-bisa jadi stress. Sebenarnya saya tidak begitu memikirkan hal itu, cuman saya merasa tidak berguna dan tidak amanah untuk menjaga barang pemberian orang tua saya. Saya waktu itu sangat kecewa dengan diri saya, gara-gara kelalaian saya, sepeda saya hilang.
Dari hari ke hari saya hanya numpang dengan teman saya, dan perasaan saya pun tidak nyaman dengan orang yang saya tumpangi. Suatu hari, bapak saya mendapat kabar, bahwa kami mendapat juara II undian bank BRI, lalu bapak saya bersegera ke sekura untuk mengecek hal tersebut, dan ternyata benar, kami mendapatkan sepeda motor bermerk jupiter z warna merah. Dari hari ke hari bapak saya desak supaya cepat-cepat untuk mengambil sepeda motornya, pada waktu itu saya sangat egois, dan tidak sabaran.
Ketika kelas IX saya sangat aktif dalam kepramukaan, dan kami sering mengadakan kemah, ke pimpinan, ke tekarang, ke sambas, dan ke matang danau.
Ketika sebelum ujian dimulai di SMP kami mengadakan less, yang dilaksanakan setelah jam pelajaran, dan saya setiap harinya membawa bekal dari rumah, dan yang pertama kali yang bawa bekal adalah kami berempat, nurlela, nursanda, baniah, dan saya. Pada hari pertama kami makan di kelas, dan hari-hari selanjutnya kami makan berbekalan kami di rampuk( padang ilalang ) kami yang melapanginya dengan kaki-kaki kami, dari hari ke hari semakin ramai yang membawa bekal. Dan gara-gara hutan tersebut lapang oleh kami, lalu adik-adik kelas semakin melapanginya dan membuat taman di dalam hutan, ada ayunan, ada kursi santai, ada tempat memantau, dan gua. Sering tempat tersebut dijadikan anak-anak nakal untuk bolos, merokok, dan berpacaran. Dan lama ke lamaan akhirnya ketahuan oleh guru markas mereka, dan tidak lama setelah itu hutan tersebut di tebas habis dan menjadi kebun orang. Dan suatu hari motor pun bisa di ambil dari bank, dan saya pun pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor, suatu hari ketika hari jumat, saya pulang dari sekolah mengalami suatu kejadian, yang dimana anak sekolah pada berpulangan yang ramai di jalanan. Ketika saya melewati persimpangan SMP 1 saya menyenggol salah seorang yang menggunakan sepeda, dan dia pun terlempar ketepi. Dan bodohnya saya, malah saya cepat-cepat bangun dan meninggalkannya, bukan malah menolongnya dan memintamaaf, mungkin waktu itu saya hanya berfikiran cuman satu yaitu sholat jumat. Gara-gara kejadian tersebut saya kepikiran terus, dan selalu merasa bersalah. Keesokkan harinya saya cari tau siapa yang saya tabrak, saya minta tolong kepada yudi untuk membantu saya. Dan akhirnya ketemu siapa yang saya tabrak, ternyata dia anak SMP 1 kelas VIII dia orang mensungai, namanya yani. Untungnya rumahnya di belakang rumah yudi. Dan sekali lagi saya meminta tolong kepada yudi untuk bisa mempertemukan kami, sebab saya ingin sekali berbicara dan meminta maaf dengan dia. Keesokan malamnya saya di ajak yudi main kerumahnya dan disana ternyata ada yani, dia orangnya sangat pemalu, cantik, dan anggun. Saya pun minta maaf dengan dia masalah kemaren.
Ketika ujian SMP kami (saya dan Yudi) berlomba supaya saling duluan keluar dari ruang ketika ujian, dan lucunya yudi selalu yang menunggu saya di luar ruang ujian. Dan ketika mengambil kelulusan, saya sangat bergembira, karena ramai teman-teman yang tersenyum, dan ketika surat di bagikan, banyak hal yang terjadi. Ada yang menangis, tertawa, kecewa, bahagia, dan lain-lain. Dan ketika saya ingin mencari yudi, ternyata dia sudah pulang, dan setelah itu saya mendengar dia tidak lulus, dan akan melanjutkan ke MADRASAH ALIAH dan ikhsan pun ikut mendaftar ke MADRASAH ALIAH, tetapi lucunya ternyata yudi belum mendaftar, dia cuman merencanakan. Dan si yudi pun mendaftar ke SMK, lalu ikhsan kecewa karena merasa di kehianati oleh sahabat sendiri. Dia cuman beberapa hari yang masuk, dan seterusnya dia berhenti dan pindah ke pontianak dan bekerja di sana.
Dan saya melanjutkan ke SMA, dan kesekian kalinya saya berpisah dengan sahabat saya. Ketika masuk SMA saya di belikan hp oleh bapak saya, dan ketika kelas X saya mulai berhubungan dengan yani, dan saya minta no hp nya ke yudi, lalu saya tembak lewat hp. Lucunya dia nerimanya dengan sebuah lagu. Yaitu lagu T2 yaitu OK. Dari semenjak itulah saya menyukai lagu OK tersebut.
Tetapi hubungan kami tidak lama, karena sebelum itu pun saya sudah menjalin hubungan dengan nur elita kami jadian pun lewat hp, dan ingin berjumpa dengan nur elita sangat sulit semenjak saya sekolah SMA, ingin ketemu pun sulit, suatu malam saya nekat ingin main kerumahnya, tetapi dia tidak mau. Lalu dia pun saya ajak ketemuan, itu pun ketemuanya jarak jauh. Dia di rumah, saya di jalan. Oleh sebab itu kami pun mulai saling menjauh, jarang konek lagi.
Ketika kelas X saya menyendiri lagi dan lebih suka di dalam kelas dari pada di luar kelas, dan waktu kelas X juga saya mencoba untuk bergaul dengan anak-anak nakal, saya pernah bolos ketika pelajaran Fisika yang di ajarkan bapak Bustam, ST. Sebab alasan kami bolos adalah karena guru tersebut sangat membosankan. Tetapi ketika saya ikut-ikutan bolos saya sangat menyesal, karena bolos itu tidak mengenakkan, lebih-lebih lagi ketika bolosnya ke wc, yang bau rengang.huek...
Dari situ saya berhenti untuk bergaul dengan mereka. Dan ketika kelas X saya menaksir seorang gadis, namanya widya wanti elina. Dia orang perigi parit. Tetapi saya tidak begitu berani untuk mengungkapkannya, karena saya merasa dia tidak layak dengan saya, lagi pula saya tidak ada rasa cinta dengannya. Suatu hari kami di beri tugas oleh guru biologi untuk memanfaatkan barang bekas menjadi barang berguna, nama gurunya bu Eri, dia salah satu guru yang cantik, baik, tegas, dan disiplin. Setiap pelajarannya anak didiknya harus memasukkan baju. Pada waktu itu saya mempunyai ide untuk membuat lentera dari kaleng bekas, dan lucunya ketika saya kelas XII, lentera saya di jadikan contoh untuk tugas adik-adik kelas. Perasaan saya sangat bangga pada waktu itu. Dan pada waktu kelas X juga banyak teman yang berhenti, ada solihin, dan julia azmi. Dan waktu ini lah kami di haruskan bisa ngomong di depan umum, yaitu yang mendidik kami adalah guru b. Indo bapak ridha selaku kepala sekolah di SMA kami, beliau lah yang sering menyuruh kami sering maju ke depan kelas, bepidato, cerita, menjelaskan materi, dan lain-lain. Proses ini berlajut sampai kelas XII, ini lah yang merubah saya dari pendiam sampai menuju pengobrol, pengomong, sehingga ada yang mengatakan saya mulutan, tidak bisa diam, astagfirullah.
Ketika mulai kenaikan kelas, kami mulai di pisah-pisahkan, berdasarkan abjad, dan syukur alhamdulillah saya masuk kelas IPA, yaitu di mana kelas yang hanya bisa di isi oleh orang-orang seleksi. Di kelas XI IA saya mulai beradabtasi lagi dengan teman-teman baru. Saya duduk dengan abdul orang matang paradah, dia orangnya sangat baik dan suka menolong. Mungkin dia teman pertama saya waktu kelas XI IA. Dari hari ke hari saya mulai kenal dan kenal dengan teman baru saya, ada tomi, supriadi, riki, lesmana, ukky, qiara, rahayu, dan lain-lain. Dan dari sinilah saya sadar betapa berharganya seorang teman, dari berhentinya mayani, lalu kecelakaan teman kami yaitu lesmana. Kami pun mulai akrab dan yang sangat berambisi untuk menyatukan kami adalah seorang sosok yang tangguh, penyabar, cantik, anggun, tabah, dan kuat. Namanya Ukky Davinci Putri, orang sekura darat, dia anak yang hebat.
Ketika mau kenaikan kelas persahabatan kami semakin erat, dan saya sangat bahagia karena moment tersebut adalah hal yang tidak pernah saya bayangkan, dengan memiliki sahabat sekelas. Karena dari sejak SD saya tidak memiliki sahabat. Dan sering menyendiri dan kesepian.
Ketika kelas XII IA, kami sering membuat acara, supaya agar lebih mempererat persahabatan kami, dari rumah ukky, novi, zakiah, nuri, nurul, dan rumah saya. Tetapi gara-gara mereka seperti tidak terlalu menggap saya, yang datang ke rumah saya Cuma ada beberapa orang yaitu boa, adi, riki, lesmana, nuri, yusra, narsih, novi, nurul, dan zakiah. Dari 30 orang yang datang Cuma 10 orang, dari situ saya mulai merasa mereka bukanlah sahabat sejati saya, mungkin ini lah ke egoan saya muncul, tidak mau mengerti keadaan mereka, yang adanya cuman keegoisan saya sahaja yang muncul, dari peristiwa tersebut saya jarang ikut ketika teman-teman mengadakan acara. Tetapi keadaan tersebut Cuma berlansung sebentar, tidak lama kemudian kami pun mulai akrab kembali, sering ke pantai bersama-sama, sering ngumpul, dan mempersiapkan UAN. Tetapi mengapa di pikiran saya, ketika UAN SMA begitu berbeda dengan UAN SMP, mungkin karena SMP masih ingin suka-suka dan SMA sudah banyak pikiran itu lah mungkin sebabnya mengapa UAN SMA sangat menegangkan.
Sebelum UAN di mulai kami pun membagi kelompok-kelompok belajar, yang menjadi kelompok saya adalah, humaeni, ukky, narsih, yusraniarti, dan saya sendiri. Setiap ba’da isya saya selalu kerumah ukky untuk kerja kelompok. Itu adalah perjuangan yang berat bagi saya, karena malam-malam keluar dan pulangnya pun tengah malam. Kelompok belajar saya bukan ini saja, dan saya juga pernah bergabung dengan kelompok belajar Riki Risandi, adi, nurdiana, siti nur habibah, qiara, dan resti wulan anjani. Dan pernah juga belajar bersama dengan melina geti sari ( geti ), yaitu anak wali kelas kami pada waktu SMP kelas VII, yang saya ceritakan diatas. Itu pun gara-gara saya selalu ingin belajar dengan riki, dan dia lah yang mengajak saya untuk ikut bersamanya sebab riki orangnya mudah menyerap soal dan cepat mengerti, memang ada manfaatnya kami belajar bersama dengan geti, kami di beri trik-trik untuk menjawab soal dengan mudah dan cepat, geti adalah anak SMA N1 Sambas.
Moment yang paling berkesan adalah ketika ujian praktek kesenian ke pak Yayan, pertama kami tidak mau untuk melakukan ujian paraktek busana, sebab memakan biaya yang tidak sedikit, terutama bagi para wanitanya. Tetapi, di rayu-rayu bapak yayan akhirnya mau juga. Dan saya pun lansung minjam pakaiannya dan mempersiapkannya, lucunya semua yang saya pakai adalah minjam, kecuali, baju dalam, CD, dan kaos kaki. Baju punya pak teh, celana punya pak ning, jas punya kakek ( aki ), dan dasi beserta sepatu punya bapak saya.
Pas mendekati hari ujian praktek, saya mendapat bencana, HP saya tercebur kedalam air. Jadi, gagalah semua rencana mau foto-foto. Dan pas hari H nya, saya mengalami sakit perut yang teramat sangat, o iya saya sejak kecil udah sering sakit, oleh sebab itu saya sangat di sayangi semenjak kecil. Dan ternyata ketika bapak bawa saya ke dokter, saya mengidap penyakit di usus. Sebab kata dokternya usus saya sangat lemah dan sulit untuk mencerna makanan. Lalu saya pun di pantangi untuk makan makanan yang keras, dan di suruh hanya makan bubur, lalu akhirnya paginya saya sarapan hanyalah bubur nasi. Dan ketika pergi ke sekolah ingin praktek kesenian, kami lansung mengemas dan mempersiapkan ruang kelas. Setelah itu baru mandi dan berbaju di rumah adi. Ketika siangnya ada makan-makan dan saya melanggar apa kata dokter paginya. Tetapi saya hanya makan sedikit, sebab saya merasa takut, jika penyakit saya semakin parah. Acaranya berlansung seharian sampai sore.
Ketika pas hari UAN yang pertama, kami sekelas kumpul di rumah nana ( nurdiana ) dan berdo’a bersama-sama. Untungnya di kelas kami ada cucu pak labai namanya Boa ( Suhendar ), dia lah yang memimpin do’a. Setelah itu barulah hati saya merasa tenang dan mungkin dirasakan teman-teman saya juga.
Satu minggu UAN berlansung dan syukuralhamdulillah berjalan dengan lancar-lancar saja. Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar